Perempuan mana yang tidak sedih kehilangan suami tercinta. Demikianlah yang dialami Hamnah bintu Jahsy radhiyallahu ‘anha. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kematian saudaranya, Abdullah bin Jahsyradhiyallahu ‘anhu di perang Uhud, Hamnah bisa bersikap tegar. Begitupun dengan berita kematian pamannya, Hamzah bin Abdul Muththalibradhiyallahu ‘anhu. Namun ketika sampai kabar kematiaan suaminya, ia pun tak kuasa menahan kesedihannya yang begitu mendalam. Sebagaimana para shahabat, ketegarannya menjalani ujian-ujian Allah telah mengantarkannya pada kemulian hidup di dunia dan di akhirat
Wanita mulia ini bernama Hamnah, salah satu perempuan yang masuk Islam pada masa awal dakwah di Makkah. Seperti saudaranya, Zainab dan Abdullah, dia termasuk wanita yang berbaiat kepada Rasulullah dan menerima risalah Islam yang dibawa Rasulullah. Hamnah binti Jahsy memiliki nama lengkap Hamnah binti Jahsy bin Ri’ab bin Ya’mur bin Shabrah bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad Al-Asadiyah. Dia berasal dari Bani Asad bin Khuzaimah. Dia adalah saudara perempuan dari istri Rasulullah, Zainah binti Jahsy.
Kehilangan tiga orang yang dicintai pada saat bersamaan tentu menjadi cobaan yang sangat besar untuk Hamnah. Namun, Hamnah tetap tegar, ikhlas, dan menerima semua cobaan itu dengan bersabar. Hamnah pun sadar jika dia sabar dan ridha dalam menghadapi cobaan tersebut, cobaan itu justru akan menaikkan kemulian dirinya di hadapan Allah.
Hamnah akhirnya hidup bersama putri satu-satunya. Hingga suatu saat salah satu sahabat, Thalhah bin ‘Ubaidillah, meminangnya. Hamnah pun akhirnya menikah dengan Thalhah dan dikaruniai dua orang putra yaitu Muhammad dan Imran.
Kisah lengkapnya dapat dibaca di kisahmuslim.com